Foto: Illustrasi Rentenir (IST) Morowali Utara, 28 Maret 2025 – Maraknya praktik rentenir koperasi berkedok di wilayah Bunta dan sekitarnya kian meresahkan. Sejumlah karyawan perusahaan tambang di Morowali Utara mengungkap keberadaan koperasi yang menerapkan bunga tinggi hingga 20-30% dengan sistem penyaringan ketat.
Menurut sumber terpercaya, salah satu koperasi di Bunta kini memiliki aset bernilai miliaran rupiah, meskipun awalnya hanya bermodal pinjaman bank ratusan juta. “Itu modalnya dari pinjaman bank ratusan juta, sekarang aset dan saldonya yang berjalan mencapai miliaran,” ungkap sumber tersebut.
Diketahui, ada sekitar delapan nama yang terlibat dalam bisnis ini, termasuk oknum pensiunan ASN, oknum ASN aktif, dan beberapa karyawan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang bertindak sebagai eksekutor lapangan. Mereka menawarkan pinjaman cepat dengan bunga tinggi, namun konsekuensi bagi peminjam sangat berat jika terjadi keterlambatan pembayaran.
“Kalau angsuran mandek, peminjam bisa dipermalukan lewat media sosial,” lanjut sumber itu. Praktik ini membuat banyak karyawan tambang terjebak dalam hutang yang tidak ada solusi yang jelas untuk melunasinya.
Fenomena ini menimbulkan berkumpul di kalangan masyarakat. Diharapkan pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk menertibkan praktik rentenir koperasi berkedok ini sebelum semakin banyak korban yang jatuhan.
No Comments