Pernyataan Charles Toha Dinilai Plin plan dan “Menjilat Ludah Sendiri”

2 minutes reading
Sunday, 6 Jul 2025 02:25 263 Redaksi Lipsus

MORUT- Pernyataan Sekdis PMD Morowali Utara (Morut), dinilai plin plan dan “menjilat ludah sendiri”, terkait status kepala desa Tamainusi.

Sebelumnya Sekdis PMD Morut Charles Toha, menyatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali Utara memberhentikan Ahlis dari posisi Kepala Desa sudah sesuai aturan, kini muncul fakta mengejutkan: sebuah Telaahan Staf Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Daerah (PMDD) Kabupaten Morut bocor ke awak media. Dokumen internal ini justru seakan membantah pernyataan Pemkab sendiri, memicu dugaan adanya “permainan” aturan dan skenario tersembung di balik polemik ini.

Polemik pengangkatan Pj Kades Tamainusi terus bergulir di publik. Belum ada tanda-tanda mereda.

Terbaru, yang juga menjadi tanda tanya Ahlis selaku Kepala Desa Tamainusi definitif adalah, jika memang Pemkab Morut melalui Dinas PMDD menyatakan masa jabatannya berakhir Februari 2025, kenapa tidak diikutkan saja Desa Tamainusi untuk menggelar Pilkades tahun ini. Kenapa harus mengangkat Pj kades lagi.

“Sesuai aturan baru, jabatan kades diperpanjang 2 tahun, dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Kesannya, Pemkab Morut ingin mengulur-ulur waktu dua tahun ini, yang seharusnya menjadi hak saya. Indikasinya, Desa Tamainusi tidak diikutkan Pilkades tahun ini untuk memilih kades baru,” kritik Ahlis.

Ia menerima informasi, hanya ada sekitar lima desa yang menggelar Pilkades tahun ini di Morut. Dan tidak ada Desa Tamainusi.

“Saya tidak akan maju (mencalonkan) juga. Tapi Pemkab Morut tidak fair dan sportif. Gelar saja Pilkades. Buat apa mengangkat Pj Kades. Supaya mungkin bisa mengulur waktu dua tahun, yang mestinya digunakan untuk memperpanjang jabatan saya sesuai aturan,” sesal Ahlis lagi.

Kalau malah mengangkat Pj kades, ia menilai Pemkab Morut seenaknya saja membuat aturan. Tidak memberi pempelajaran yang baik kepada masyarakat. Menggunakan kewenangannya berdasarkan selera, bukan berusaha berjalan sesuai aturan.

“Ini akan menjadi catatan kelam bagi pemerintahan Morut yang sekarang. Anak dan cucu kita jangan diwariskan hal-hal seperti ini,” tandas Ahlis.

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA