Sering Membuat Kekacauan, Epy Bery dan Kelompoknya Diusir dari Morowali Utara

2 minutes reading
Sunday, 20 Jul 2025 09:32 827 Redaksi Lipsus

MORUT- Ketua Dewan adat Wita Mori, Drs. Julius Pode, beserta kepala desa Bimor Jaya dan tokoh masyarakat sikapi keributan antar warga desa Keuno dan Masara yang terjadi hari Sabtu, 19 juli 2025.

Sekitar 20 an orang tokoh adat Mori mulai para generasi muda hingga tokoh yang berperan dalam sejumlah kegiatan adat di Tanah Mori mendatangi Polres Morut dan menyampaikan pernyataan penting, minta seorang perempuan yaitu Epy Bery dan kelompoknya, di proses secara hukum dan segera angkat kaki dari tanah Mori.

“Kami berterima kasih kepada aparat kepolisian yang dengan cepat telah menangani dengan proses hukum, kami mohon wilayah kabupaten Morowali Utara khususnya tanah Mori kita Jaga dengan tentram. Kami minta yang bersangkutan agar di proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku

Ketua dewan Adat Wita Mori, juga menegaskan saudara Epy Bery dan kelompoknya sudah terlalu sering membuat pelanggaran, maka aturan adat mengeluarkan yang bersangkutan dari Tanah Mori

“Dan aturan adat kita, karna yang bersangkutan terlalu banyak membuat pelanggaran, aturan adat kita agar dikeluarkan dari tanah Mori, karna terlalu banyak membuat pelanggaran, membuat kekacauan, membuat perselisihan, satu dengan yang lain,”kata Julius Pode.

Situasi keamanan di kedua desa berlangsung kondusif dan di jaga ketat aparat keamanan. Sampai dengan hari ini, polisi sudah mengamankan 5 orang terduga pelaku keributan salah satunya adalah Epy Bery. Keributan ini menyebabkan 4 orang warga dari kedua desa luka dan harus dirawat.

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA