Warga Koromatantu Tewas Ditikam, Polisi Diminta Periksa Anak Pemilik Rumah Pesta Miras

2 minutes reading
Saturday, 21 Jun 2025 01:28 711 Redaksi Lipsus

MORUT- Seorang warga Koromatantu ditemukan warga tergeletak bersimbah darah di ruas jalan Desa Koromatantu. Jumat malam, 20 Juni 2025.

Kondisi pria yang videonya beredar tersebut tampak tak berdaya, ceceran darah segar mengalir deras dari tubuhnya.

“Tadi masih sempat saya lihat berjalan dia ini, tolong kasian,”ungkap seorang warga

Polisi yang mendapatkan informasi tersebut bergerak cepat, tak butuh waktu lama langsung meringkus pelaku yang juga adalah warga Koromatantu.

Kapolsek Petasia, AKP Kasim, yang dikonfirmasi media ini membenarkan terjadi penikaman, korban meninggal dunia dan pelaku sudah diamankan.

“Pelaku penikaman sudah kami amankan, korban meninggal dunia, luka tusukan di dada,”ungkap Kapolsek

Kepala Desa Koromatantu membenarkan bahwa pelaku dan korban masyarakatnya.

“Anak-anak dikampung itu, sama-sama orang kampung. Sebenarnya Koromatantu tidak padungku. Tetapi memang di rumah yang dibangun dekat pos Cocoman, sering jadi tempat minum. Saya sudah ingatkan sebelumnya, jadi kami minta polisi untuk bongkar rumah yang sebenarnya jadi tempat peristirahatan sejenak ini. Korban baru pulang kerja, singgah disitu minum dan pelaku juga, sama-sama mabo,”tegas Kades Koromatantu

Dari sejumlah informasi yang dihimpun media ini, orang yang tinggal dirumah tersebut sering menjadikan tempat ini untuk mabuk-mabukan, bahkan berteriak hingga menahan orang yang lewat.

Dari informasi yg dihimpun media ini, anak pemilik rumah tersebut diduga jadi awal mula korban dan pelaku bertemu.

“Korban itu baru pulang kerja, singgah disitu minum. Nah infonya, anaknya yang pemilik rumah ini pigi jemput pelaku dirumahnya untuk minum disitu.

Dan setelah sudah banyak minum, tinggal pelaku dan korban. Karna mereka kasih tinggal. Sudah sama-sama mabo, apalagi pelaku ini bawa barang tajam minum,”ungkap sumber media

Padungku atau pesta syukur yang menjadi identitas dan kearifan lokal yang terus dijaga, tampaknya bukan hanya menghasilkan pesta ucapan syukur atas pemberian Tuhan terhadap hasil panen. Terkadang di sejumlah desa, perayaannya menjadi kebablasan. Masyarakat Mori identik dengan pesta padungku. Melalui sajian cap tikus, kadang kala adalah cara warga Mori memperat pertemanan. Tapi jika sudah 1 jergen, tentu lupa mana teman mana lawan.

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA